![]() |
Foto: Ilustrasi/Thinkstock |
Menurut WHO, dari 10 negara yang didapuk sebagai negara dengan kasus kematian akibat demensia atau pikun dan penyakit neurologis tertinggi di dunia antara tahun 1979-2010 posisi pertama diduduki oleh Amerika Serikat. Sedangkan UK menempati posisi keempat dengan 'korban' terdiri atas 32 persen pria dan 48 persen wanita.
Di UK, kasus kematian akibat penyakit neurologis juga meningkat dari 4.500 kasus menjadi 6.500 dalam kurun waktu tersebut. Bahkan peneliti menemukan adanya peningkatan kasus kematian akibat demensia serta penyakit neurologis lainnya pada orang-orang berusia di bawah 74 tahun, terutama di UK.
Namun total kematian akibat penyakit neurologis pada pria maupun wanita juga meningkat secara signifikan di 16 negara serta kontras jumlah kasus yang sangat tajam antara kematian neurologis dengan jumlah kasus kematian yang diakibatkan oleh faktor lain.
Tak hanya itu, peneliti juga menemukan bahwa kematian neurologis pada pasien wanita pun meningkat lebih cepat dari sebelumnya hampir di seluruh negara yang diriset.
"Statistik ini menunjukkan kondisi individu dan keluarga di penjuru dunia yang sebenarnya dan kita perlu mengenali adanya 'epidemi' yang jelas-jelas dipengaruhi oleh lingkungan dan perubahan sosial," gterang peneliti Profesor Colin Pritchard dari Bournemouth University, UK seperti dilansir Telegraph, Selasa (14/5/2013).
"Dengan kata lain makin banyak orang yang menderita penyakit otak dan usianya makin lama makin muda, yang mungkin takkan terbayangkan 30 tahun lalu. Bahkan bisa dikatakan kondisi inilah yang mendorong didirikannya dua yayasan amal yaitu The Young Parkinson's Society dan Young Dementia UK," tambahnya.
Menanggapi kondisi ini Profesor Pritchard menuturkan bahwa penyebabnya adalah perubahan yang terjadi dalam kurun waktu 30 tahun terakhir, di mana makin banyaknya perangkat elektronik yang ditemukan, peningkatan radiasi non-ionisasi akibat penggunaan komputer, microwave, TV dan ponsel; serta bertambahnya jumlah alat transportasi udara dan darat serta dampaknya terhadap peningkatan polusi; begitu pula dengan meningkatnya penggunaan zat adiktif kimiawi pada makanan, dan sebagainya.
Studi ini telah dipublikasikan dalam Public Health Journal.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !